Dibangun sebagai perwujudan “hijrahnya” beberapa orang, dari dunia entertainment yang gemerlap ke dunia kuliner yang gurih., berkonsep Angkringan, dengan nama Ratu yang dipilih sebagai brand, dengan alasan bahwa Ratu itu identik dengan sesuatu yang bernuansa tradisional, kuno, sebagaimana juga Angkringan, tapi Ratu juga bermakna sebagai kasta yang tinggi, demikian diharapkan Angkringan Ratu menjadi Angkringan yang premium.Setelah berjalan dengan konsep Angkringan selama lebih kurang 9 bulan, melalui sebuah perdebatan panjang dan diskusi mendalam serta evaluasi yang matang, maka Angkringan Ratu berubah konsep menjadi Sate Ratu, terhitung mulai 16 Maret 2016, yang hanya menjual 3 item terlaris selama di Angkringan Ratu, yaitu Sate Lilit, Sate Merah dan Ceker Tugel...Kini setelah melalui perjalanan sekitar 2 tahun, Sate Ratu sudah mulai dicintai oleh masyarakat Jogja, plus turis mancanegara maupun Indonesia. Tamu dari 66 negara telah mengunjungi Sate Ratu (data per 12 September 2018).